Jelaskan
sifat bisnis internasional, dalam hal apa saja bisnis internasional dapat
mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari!
1. Difinisi Bisnis internasional
Bisnis internasional: hasil kegiatan
bisnis yang melewati batas nasional
2. Teori bisnis Internasional
a). Absolute advantage theory by Adam
Smith
Suatu negara memproduksi suatu produk
yang lebih efisien dibandingkan dengan negara lain dan melakukan perdagangan
internasional untuk meningkatkan kemakmurannya.
Contoh:
Jumlah produk yang dihasilkan oleh
setiap negara untuk 1 unit sb. daya
NEGARA
/ PRODUK
|
TANK
|
ROTI
|
USSR
|
10
|
6
|
CHINA
|
5
|
10
|
USSRè
Tank dan China è Roti
b). Comparative advantage theory by
David Ricardo
Suatu negara memproduksi satu produk
yang lebih efisien dari produk lain dibandingkan dengan negara lain dan
melakukan perdagangan internasional untuk meningkatkan kemakmurannya.
Contoh:
Jumlah produk yang dihasilkan oleh
setiap negara untuk 1 unit sb. daya
NEGARA
/ PRODUK
|
TANK
|
ROTI
|
USSR
|
100
|
60
|
CHINA
|
5
|
10
|
§ Absolute
advantage USSR è
Tank dan Roti
§ Comparative
advantage USSR pada Tankè
Produktivitas 20 kali dibandingkan dengan Roti hanya 6 kali
3. Konsep Dasar bisnis Internasional
a). Exporting dan Importing
§ Exporting:
menjual produk domestik ke negara lain
§ Importing:
membeli produk yang dibuat oleh negara lain
Ekspor dan Impor USA
Export
|
$
Milyar
|
Import
|
$
Milyar
|
§ Chemicals
§ Motor
Vehicles
§ Office
Machinery & Computers
§ Electrical
Machinery
§ Aircraft
& Parts
|
$
32,300
25,178
23,128
21,602
20,004
|
§ Electrical
Machinery
§ Crude
Petrolium
§ Office
Machinery & Computers
§ Telecommunications
Machinery
§ Clothing
|
$
31,009
25,844
22,601
22,278
21,518
|
b). Balance of Trade
§ BOT:
Selisih (satuan mata uang) antara jumlah ekspor dan impor
§ Trade
Surplus (Favourable Balance of Trade) : Ekspor > Impor
§ Trade
Deficit ( Unfavourable Balance of Trade): Impor < Ekspor
c). Balance of Payment
§ BOP:
Total aliran uang yang masuk dan keluar dari suatu negara
§ Komponen
BOP: Balance of trade, foreign aid, foreign investments, military spending,
money spent by tourist in other countries
§ Favourable
Balance of Payment : More money is flowing in than flowing out
§ Unfavourable
Balance of Payment : More money is flowing out
than flowing in
d). Exchange Rate
- Exchange
rate: rate/nilai tukar matauang suatu negara terhadap matauang negara lain
§ Tangal
8 maret 2007 Rp 9.800/$
§ Jenis
Exchage rate:
*) Fixed exchange rate: Tingkat nilai tukar yang
bervariasi dan ditetapkan oleh pemerintah
*) Floating
exchange rate: Tingkat nilai tukar yang bervariasi dengan kondisi pasar
4. Halangan bisnis Internasional
§ Cultural
: konsep dan nilai umum suatu negara dan
unsur yang tampak seperti makanan, pakaian dan bangunan
§ Misal
McDonald’s membuka restoran di Roma (Budaya masyarakat roma keberatan dengan
menggoreng hamburger)
§ Kepercayaan
orang Jepang untuk membayar secara tunai terhadap produk yang dibeli
§
Social:
keluarga, pendidikan, agama dan kebiasaan
§
Misal
di China perusahaan tidak dapat mengklaim menjadi nomor 1 di
§
Iklan,
karena sistem moral yang mereka pegang bahwa stiap orang
§
sama
§
Masyarakat
di beberapa negara melarang untuk impor produk
§
(makanan
& pakaian) yang dilarang menurut keyakinan mereka
§
Political
:stabilitas politik suatu negara mempengaruhi perdagangan
§
Tariffs
& Trade restriction:
*) Import tariffs
*) Quotas & embargoes
*) Exchange control: batasan jumlah curency tertentu
untuk
diperdagangkan
5. Peraturan bisnis Internasional
Peraturan perundang undangan
- Undang-undang mempengaruhi perdagangan
internasional.
*) Webb-Pomerene
Export Trade Act bertujuan untuk membebaskan US firm dari antitrust jika mereka
bersama dama mengembangkan perdagangan LN
*) Foreign
Corrupt Prcatice Act bertujuan melarang perusahaan USA untuk menyuap foreign
official untuk memperoleh penjualan ilegal
*) Export Trading Companoes Act bertujuan untuk
mendukung formasi perusahaan dagang yang melakukan ekpor dengan mengurangi
halangan antitrust dan memperkenankan bank untuk berpartisipasi dalam formasi
tersebut
Organisai Internasional.
*) GATT: Organisasi internasional
yg dibentuk untuk mengurangi halangan perdagangan internasional
*) Economic Communities: Suatu organisasi yan
memfasilitasi perpindahan produk diantara anggota (negara) melalui penyusunan
kebijakan ekonomi bersama. Mis, European
Community (EC), Latin American Free Trade Area (LAFTA), European Free Trade
Area (EFTA), AFTA, OPEC
*) IMF dan WB: International monetary fund merupakan
org. finansial internasional yg meminjamkan uang kepada negara untuk melakukan
perdagangan internasional. World Bank merupakan organisasi internasional yang
meminjamkan uang kepada negara sedang berkembang dan belum berkembang
6. Pendekatan bisnis Internasional
§ Exporting:
Menjual produk domestik ke LN
§ Licensing:
Persetuuan dimana suatu perusahaan memperkenankan perusahaan lain untuk menjual
produk dan menggunakan merek dagangnya untuk memperoleh komisi atau royalti
§ Joint
Venture: Jenis perusahaan persekutuan khusus antara dua perusahaan atau lebih
untuk menjalankan usaha (mengambil keputusan, resiko investasi dan keuntungan
secara bersama) dalam suatu periode
tertentu
§ Trading
Company: suatu perush membeli produk dari suatu negara dan kemudian menjualnya
dinegara lain tanpa terlibat dalam produksi
§ Countertrading:
Persetujuan barter oleh dua negara atau lebih
§ Direct
ownership: Pembelian satu atau lebih operasi usaha di LN
§ Multinasional
Corporation: total komitmen terhadap bisnis internasional dg memiliki yakni
perusahaan yang beroperasi secara global dengan memiliki aset operasi atau
subsidiari di LN
§
7. Adaptasi terhadap Pasar LN
§ Product:
Penyesuaian produk terhadap kondisi pasar /masyarakat disetiap negara. Mis GE
Corp. harus menyesuaikan refregerators untuk pasar Jepang.
§ Price:
harga produk LN dan domestik berbeda sebagai akibat dari pajak, tarif, dan
transportasi
§ Distribusi:
Penyediaan produk dipasar LN
§ Promotion: Pemberian informasi kepada konsumen di setiap
negara dapat dilakukan dengan satu jenis promosi atau berbeda sesuai dg kondisi
pasar
dampak positif dan negatif bisnis internasional dalam
kehidupan sehari-hari adalah :
1. Dampak Positif
a. Perkembangan
Penduduk
Dengan adanya bisnis internasional, maka daya saing pun bertambah sehingga dapat menimbulkan
persaingan yang kompetitif diantara negara-negara. Untuk itu,
UKM harus melakukan perubahan dari segi apapun, baik itu dari segi
produk, pemasaran hingga teknologi dengan cara seperti ini membuat UKM dapat
bersaing dengan produk-produk luar negeri yang kompetitif.
b. Sebagai
Tantangan Meningkatkan Kualitas Produk
Dengan adanya bisnis internasional ini bagi kalangan dunia usaha, khususnya untuk mereka yang
memiliki usaha dengan kualitas dan manajemen yang baik, perdagangan
internasional dapat dijadikan tantangan bagi pelaku dunia usaha yaitu bagaimana
cara mereka bisa bersaing secara sehat dengan produk-produk dari luar negeri.
Sehingga pelaku usaha akan semakin menjadikan pasar perdagangan internasional
ini menjadi semangat dan modal untuk memotivasi mereka untuk selalu meningkatkan
kualitas dan harga produk mereka sehingga bisa terjangkau oleh
konsumen.
c. Peluang
Menarik Investasi
Dengan adanya bisnis internasional suatu negara dapat menarik investor asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia. Hasil dari investasi tersebut dapat diputar lagi untuk
kegiatan
mengekspor barang-barang hasil UKM ke
negara-negara yang tidak menjadi peserta perdagangan internasional.
a. Meningkatkan
Volume Perdagangan
Hal ini di motivasi dengan adanya
persaingan ketat antar produsen. Sehingga produsen maupun importir dapat
meningkatkan perdagangan yang tidak terlepas dari kualitas barang yang
diproduksi oleh sektor-sektor UKM.
2. Dampak
Negatif
a. Menghancurkan sektor-sektor Industri
Serbuan produk asing dapat mengakibatkan kehancuran
sektor-sektor ekonomi yang diserbu. Padahal sebelum tahun 2009 Indonesia telah
mengalami proses deindustrialisasi (penurunan industri) yang dipicu
oleh penutupan sentra-sentra usaha strategis UKM.
b. Menghambat Daya Saing
Produk
Mudah masuknya
produk-produk asing yang harganya relatif murah, akan mematikan UKM.
Hal itu dapat menghambat daya saing produk-produk UKM karena masyarakat
Indonesia memiliki tingkat perekonomian yang rendah.
c. Produk
Luar Membanjiri Pasar Indonesia
Produk luar negeri bukan hanya barang-barang modal melainkan juga
barang-barang konsumsi yang harganya super murah. Masyarakat Indonesia lebih
cenderung menyukai barang yang harganya murah walaupun masyarakat mengetahui
barang tersebut
bukan produk Indonesia. Bukan berarti
mereka tidak mendukung produk dalam negeri, melainkan tuntutan ekonomi yang
menuntut mereka membeli produk asing yang lebih murah.
a. Beralihnya
Posisi Produsen Menjadi Pedagang (Importir)
Pasar dalam negeri yang diserbu produk
asing yang memiliki kualitas dan harga yang sangat bersaing akan mendorong
pengusaha dalam negeri berpindah usaha dari produsen di sektor UKM menjadi
pedagang atau importir saja.
Beberapa dampak perdagangan internasional bagi
perekonomian Indonesia antara lain sebagai berikut :
A. Dampak bisnis Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Indonesia perlu melihat keadaan ekonomi
dalam negeri yang masih banyak perlu dibenahi. Dalam perekonomian nasional,
sering ditemui adanya sektor atau unit usaha yang masih mengandalkan fasilitas
atau perlindungan dari pemerintah untuk dapat berkembang dan bertahan dalam
bidang usahanya. Hal ini kemudian diperburuk dengan meluasnya korupsi, kolusi,
dan nepotisme (KKN) yang memunculkan pelaku-pelaku ekonomi dan menciptakan
struktur ekonomi yang berdaya saing rendah. Unit-unit usaha yang semacam ini
sebaiknya tidak dipertahankan karena akan terdesak oleh unit-unit asing yang
masuk ke Indonesia. Usaha-usaha milik anak bangsa akan kalah bersaing dan
menjadi pengusaha-pengusaha yang terlempar dari pasar.
Beberapa dampak perdagangan internasional bagi
perekonomian Indonesia antara lain sebagai berikut :
bukan produk Indonesia. Bukan berarti mereka tidak
mendukung produk dalam negeri, melainkan tuntutan ekonomi yang menuntut mereka
membeli produk asing yang lebih murah.
a. Beralihnya
Posisi Produsen Menjadi Pedagang (Importir)
Pasar dalam negeri yang diserbu produk asing yang
memiliki kualitas dan harga yang sangat bersaing akan mendorong pengusaha dalam
negeri berpindah usaha dari produsen di sektor UKM menjadi pedagang atau
importir saja.
a. Memungkinkan
Terjadinya Spesialisasi
Perdagangan internasional mendorong negara-negara
melakukan spesialisasi produksi sehingga Indonesia harus memilih kegiatan
produksi sesuai dengan kekhasan sumber daya yang dimiliki agar dapat menjadi
faktor produksi yang unggul dan menghasilkan produk berkualitas dengan harga
yang murah.
b. Efisiensi
dalam Kegiatan Produksi
Efisiensi dalam kegiatan produksi mengolah
sumber daya untuk menghasilkan suatu barang yang lebih murah
dari negara lain. Biaya produksi yang lebih murah akan
menghasilkan produk dengan harga yang bersaing di pasar internasional.
Efisiensi dalam kegiatan produksi dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Efisiensi
Ekonomi
Efisiensi ekonomi merupakan kegiatan produksi yang
menghasilkan barang dan jasa melalui pengolahan beberapa faktor produksi dengan
biaya produksi minimum. Efisiensi ekonomi lebih ditekankan pada segi ekonomi.
2) Efisiensi
Teknologi
Efisiensi teknologi merupakan kegiatan produksi yang
menghasilkan barang dan jasa karena kemampuan mengolah kombinasi beragam faktor
produksi. Efisiensi teknologi lebih ditekankan pada segi kombinasi terbaik
berbagai faktor produksi.
a. Tantangan
Menghasilkan Produk Berkualitas
Tersebarnya produk buatan luar negeri di pasar
Indonesia sukar dibendung. Keadaan itu menjadi tantangan Indonesia untuk juga
dapat menghasilkan produk yang mutunya lebih baik. Adapun langkah-langkah
alternatif untuk menghasikan produk-produk yang bermutu antara lain:
1) Melakukan
penelitian secara kontinyu terhadap produk yang beredar pada kebutuhan pasar
dunia.
2) Mengembangkan
teknologi secara efisien dan efektif. Artinya, dengan biaya yang telah
diperhitungkan, diterapkan teknologi yang benar-benar diarahkan dengan
pengembangan produk yang semakin berkualitas.
3) Memasarkan produk Indonesia
dalam berbagai moment, seperti pameran Internasional. Sebagai upaya perkenalan
dan informasi keunggulan produk Indonesia.
4) Menghadirkan citra
Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi persaingan sehat dan
profesionalitas.
d. Peluang
Meningkatkan Ekspor
Kemampuan secara tepat menetukan keunggulan komparatif
secara keseriusan menghasilkan produk berkualitas internasional yang membawa
peningkatan jumlah ekspor. Barang ekspor dari Indonesia pada umumnya dibedakan
menjadi dua yaitu:
1) Ekspor
migas yaitu ekspor barang yang berupa minyak bumi dan gas alam.
2) Ekspor
non migas meliputi komoditas primer dan bukan primer. Komoditas primer
merupakan hasil pertanian dan pertambangan. Sedangkan komoditas bukan primer
merupakan hasil industri.
f. Alih
Teknologi dari Negara-negara Maju
Perdagangan internasional mendorong kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutama dalam bidang
industri, dengan munculnya teknologi baru yang lebih modern dapat membantu
dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat. Indonesia
sebagai negara produsen dengan komoditas pertanian yang besar, Indonesia dapat
membeli teknologi-teknologi tinggi sesuai komoditas yang ada.
g. Meningkatkan
Pendapatan Penduduk
Dengan adanya perdagangan internasional Indonesia dapat
meningkatkan pendapatan penduduknya dengan cara melakukan ekspor ke
negara-negara maju.
h. Memperluas
Pasar dan Menambah Keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan alat produksinya dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) secara
maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut ke luar negeri yang akan menambah devisa negara.
f. Memperluas
Lapangan Pekerjaan
Dengan adanya perdagangan internasional dapat memperluas
lapangan pekerjaan dan kesempatan masyarakat untuk bekerja. Karena, dengan
semakin bertambahnya produksi dalam negeri yang di ekspor, maka akan semakin
banyak juga tenaga kerja yang di butuhkan yang kemudian akan membuka
lapangan pekerjaan baru.
2. Dampak Negatif
a. Apabila negara
tidak memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing negara akan
menjadi sasaran penjualan dan kebanjiran barang dan jasa dari negara lain.
Sehingga impor meningkat dan akan mengurangi cadangan devisa negara.
b. Masuknya produk
barang dan jasa secara bebas di dalam negeri akan mengancam kelangsungan
industri dalam negeri untuk mengurangi produktifitasnya sehingga
kesempatan kerja berkurang. Pendapatan nasional akan menurun dan perekonomian
nasional akan menurun.
c. Masuknya pengaruh
budaya asing yang bertentangan dengan kepribadian bangsa akan mengancam
generasi muda dan moral bangsa Indonesia.
d. Tingginya semangat untuk
mencapai efisiensi dan profit motif cendrung menurun atau hilangnya solidaritas
sosial dan nasionalisme.
a. Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor
yang di jual murah dalam negeri, yang menyebabkan industri dalam negeri
mengalami kerugian besar.
b. Apabila tidak mampu
bersaing maka pertumbuhan perekonomian Indonesia akan semakin rendah dan
bertambahnya pengangguran dalam negeri.
c. Tidak terjaminnya halal
bagi makanan dan minuman yang diimpor. Indonesia merupakan negara yang
mayoritas penduduknya adalah muslim. Namun dari makanan dan minuman yang
diimpor tidak terjamin kehalalannya.
Untuk mengantisipasi adanya dampak negatif perdagangan
internasional, maka perekonomian Indonesia setidaknya harus diupayakan, yaitu:
1) Meningkatkan
profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan
nasional.
2) Meningkatkan efisiensi
pengelolaan sumber-sumber ekonomi.
3) Meningkatkan
IPTEK baik di bidang produksi, informasi, komunikasi, dan transportasi.
4) Ikut
secara aktif dalam forum-forum kerja sama ekonomi dan memanfaatkannya bagi
kepentingan kemajuan bangsa.
5) Melakukan
penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan debirokrasi di segala
bidang secara efektif dan efisien.
Dampak Positif
a. Perkembangan
Penduduk
Dengan adanya perdagangan internasional, maka daya saing
pun bertambah sehingga dapat menimbulkan persaingan yang kompetitif diantara
negara-negara. Untuk itu, UKM harus melakukan perubahan dari segi
apapun, baik itu dari segi produk, pemasaran hingga teknologi dengan cara
seperti ini membuat UKM dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri yang
kompetitif.
b. Sebagai
Tantangan Meningkatkan Kualitas Produk
Dengan adanya perdagangan internasional ini bagi kalangan
dunia usaha, khususnya untuk mereka yang memiliki usaha dengan kualitas dan
manajemen yang baik, perdagangan internasional dapat dijadikan tantangan bagi
pelaku dunia usaha yaitu bagaimana cara mereka bisa bersaing secara sehat
dengan produk-produk dari luar negeri. Sehingga pelaku usaha akan semakin
menjadikan pasar perdagangan internasional ini menjadi semangat dan modal untuk
memotivasi mereka untuk selalu meningkatkan kualitas dan harga produk mereka
sehingga bisa terjangkau oleh konsumen.
c. Peluang
Menarik Investasi
Dengan adanya perdagangan internasional suatu negara dapat menarik investor
asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hasil dari investasi tersebut
dapat diputar lagi untuk kegiatan
mengekspor barang-barang hasil UKM ke
negara-negara yang tidak menjadi peserta perdagangan internasional.
a. Meningkatkan
Volume Perdagangan
Hal ini di motivasi dengan adanya persaingan ketat antar
produsen. Sehingga produsen maupun importir dapat meningkatkan perdagangan yang
tidak terlepas dari kualitas barang yang diproduksi oleh
sektor-sektor UKM.
2. Dampak
Negatif
a. Menghancurkan
sektor-sektor Industri
Serbuan produk asing dapat mengakibatkan kehancuran
sektor-sektor ekonomi yang diserbu. Padahal sebelum tahun 2009 Indonesia telah
mengalami proses deindustrialisasi (penurunan industri) yang dipicu
oleh penutupan sentra-sentra usaha strategis UKM.
b. Menghambat
Daya Saing Produk
Mudah masuknya produk-produk asing yang
harganya relatif murah, akan mematikan UKM. Hal itu dapat menghambat daya saing
produk-produk UKM karena masyarakat Indonesia memiliki tingkat perekonomian
yang rendah.
c. Produk Luar
Membanjiri Pasar Indonesia
Mengapa bisnis internasional
memiliki resiko yang
lebih tinggi
daripada bisnis di
dalam negri
Sama seperti ada alasan untuk masuk ke pasar global dan manfaat
dari pasar global ada juga risiko yang terlibat dalam menemukan perusahaan di
negara-negara tertentu. Setiap negara mungkin memiliki potensinya tetapi juga
memiliki kesengsaraan nya yang berkaitan dengan melakukan bisnis dengan
perusahaan-perusahaan besar. Beberapa negara-negara nakal mungkin memiliki
semua mineral alami tetapi risiko yang terlibat dalam melakukan bisnis di
negara-negara melebihi manfaat. Beberapa risiko dalam bisnis internasional
adalah
Risiko
Strategis
Risiko Operasional
Risiko Politik
Risiko Negara
Risiko Teknologi
Risiko Lingkungan
Risiko Ekonomi
Risiko Keuangan
Terorisme Risiko
Risiko Operasional
Risiko Politik
Risiko Negara
Risiko Teknologi
Risiko Lingkungan
Risiko Ekonomi
Risiko Keuangan
Terorisme Risiko
Risiko
Strategis Kemampuan perusahaan untuk membuat keputusan strategis untuk merespon
kekuatan yang merupakan sumber resiko. Kekuatan ini juga berdampak pada daya
saing perusahaan. Porter mendefinisikan mereka sebagai ancaman pendatang baru
dalam industri ancaman barang pengganti dan jasa intensitas persaingan dalam
industri daya tawar pemasok dan kekuatan tawar konsumen.
Risiko
Operasional Hal ini disebabkan oleh aset dan modal keuangan yang membantu dalam
hari-hari operasi bisnis. Rincian dari mesin pasokan dan permintaan sumber daya
dan produk kekurangan barang dan jasa kurangnya logistik yang sempurna dan
persediaan akan mengakibatkan inefisiensi produksi. Dengan mengontrol biaya
limbah yang tidak perlu akan berkurang dan perbaikan proses dapat meningkatkan
lead-time mengurangi varians dan berkontribusi terhadap efisiensi dalam
globalisasi.
Risiko
Politik Tindakan politik dan ketidakstabilan dapat membuat sulit bagi
perusahaan untuk beroperasi secara efisien di negara-negara akibat publikasi
negatif dan dampak yang diciptakan oleh individu dalam pemerintahan atas.
Sebuah perusahaan tidak dapat secara efektif beroperasi pada kapasitas penuh
untuk memaksimalkan keuntungan dalam turbulensi politik seperti sebuah negara
yang tidak stabil itu. Sebuah pemerintahan baru dan bermusuhan dapat
menggantikan yang ramah dan karenanya mengambil alih aset asing.
Risiko
Negara Budaya atau ketidakstabilan suatu negara dapat menciptakan risiko yang
mungkin membuat sulit bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan aman
efektif dan efisien. Beberapa risiko negara berasal dari kebijakan pemerintah
kondisi ekonomi faktor keamanan dan kondisi politik. Memecahkan salah satu
masalah tanpa semua masalah agregat bersama-sama tidak akan cukup dalam
mengurangi risiko negara.
Teknologi
Risiko Kurangnya keamanan transaksi elektronik biaya pengembangan teknologi
baru dan fakta bahwa teknologi baru mungkin gagal dan ketika semua ini
digabungkan dengan teknologi yang ada sudah ketinggalan zaman hasilnya mungkin
menciptakan efek berbahaya dalam melakukan bisnis di arena internasional.
Risiko
Lingkungan Air air dan pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan warga
dan menimbulkan kemarahan publik dari warga. Masalah-masalah ini juga dapat
menyebabkan merusak reputasi perusahaan yang melakukan bisnis di daerah itu.
Risiko
Ekonomi Ini berasal dari ketidakmampuan negara untuk memenuhi kewajiban
keuangannya. Perubahan kebijakan fiskal atau moneter asing-investasi atau / dan
domestik. Pengaruh nilai tukar dan suku bunga membuat sulit untuk melakukan
bisnis internasional.
Risiko
Keuangan Daerah ini dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang pemerintah
fleksibilitas dalam memungkinkan perusahaan untuk memulangkan keuntungan atau
dana luar negeri. Devaluasi dan inflasi juga akan mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk beroperasi pada kapasitas yang efisien dan masih akan stabil.
Sebagian besar negara membuat sulit bagi perusahaan asing untuk memulangkan
dana sehingga memaksa perusahaan-perusahaan untuk menginvestasikan dana
tersebut pada tingkat yang kurang optimal. Kadang-kadang aset perusahaan disita
dan yang berkontribusi terhadap kerugian finansial.
Terorisme
Risiko Ini adalah serangan yang mungkin berasal dari kurangnya harapan
kepercayaan perbedaan budaya dan filsafat agama dan / atau hanya benci
perusahaan oleh warga negara tuan rumah. Hal ini menyebabkan sikap bermusuhan
potensial sabotase perusahaan asing dan / atau penculikan pengusaha dan
karyawan. Situasi frustasi tersebut membuat sulit untuk beroperasi di
negara-negara.
Meskipun
keuntungan dalam bisnis internasional melebihi risiko perusahaan harus
mengambil penilaian risiko dari masing-masing negara dan juga termasuk kekayaan
intelektual birokrasi dan korupsi pembatasan sumber daya manusia dan pembatasan
kepemilikan dalam analisis untuk mempertimbangkan semua risiko yang terlibat
sebelum bertualang ke salah satu negara