Welcome Comments Pictures

Jumat, 29 November 2013

Tugas 7


Jelaskan sifat bisnis internasional, dalam hal apa saja bisnis internasional dapat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari!
1. Difinisi Bisnis internasional
Bisnis internasional: hasil kegiatan bisnis yang melewati batas nasional
2. Teori bisnis Internasional
a). Absolute advantage theory by Adam Smith
Suatu negara memproduksi suatu produk yang lebih efisien dibandingkan dengan negara lain dan melakukan perdagangan internasional untuk meningkatkan kemakmurannya.

Contoh:
Jumlah produk yang dihasilkan oleh setiap negara untuk 1 unit sb. daya
NEGARA / PRODUK
TANK
ROTI
USSR
10
6
CHINA
5
10

          USSRè Tank dan China è Roti

b). Comparative advantage theory by David Ricardo
Suatu negara memproduksi satu produk yang lebih efisien dari produk lain dibandingkan dengan negara lain dan melakukan perdagangan internasional untuk meningkatkan kemakmurannya.
Contoh:
Jumlah produk yang dihasilkan oleh setiap negara untuk 1 unit sb. daya
NEGARA / PRODUK
TANK
ROTI
USSR
100
60
CHINA
5
10

§ Absolute advantage USSR è Tank dan Roti
§ Comparative advantage USSR pada Tankè Produktivitas 20 kali dibandingkan dengan Roti hanya 6 kali
3. Konsep Dasar bisnis Internasional
a). Exporting dan Importing
§     Exporting: menjual produk domestik ke negara lain
§     Importing: membeli produk yang dibuat oleh negara lain
Ekspor dan Impor USA
Export
$ Milyar
Import
$ Milyar
§  Chemicals
§  Motor Vehicles
§  Office Machinery & Computers
§  Electrical Machinery
§  Aircraft & Parts
$ 32,300
25,178

23,128

21,602
20,004
§  Electrical Machinery
§  Crude Petrolium
§  Office Machinery & Computers
§  Telecommunications Machinery
§  Clothing
$ 31,009
25,844

22,601

22,278
21,518
b). Balance of Trade
§  BOT: Selisih (satuan mata uang) antara jumlah ekspor dan impor
§  Trade Surplus (Favourable Balance of Trade) : Ekspor > Impor
§  Trade Deficit ( Unfavourable Balance of Trade): Impor < Ekspor

c). Balance of Payment
§  BOP: Total aliran uang yang masuk dan keluar dari suatu negara
§  Komponen BOP: Balance of trade, foreign aid, foreign investments, military spending, money spent by tourist in other countries
§  Favourable Balance of Payment : More money is flowing in than flowing out
§  Unfavourable Balance of Payment : More money is flowing out  than flowing in

d). Exchange Rate
  • Exchange rate: rate/nilai tukar matauang suatu negara terhadap matauang negara lain
§  Tangal 8 maret 2007 Rp 9.800/$
§  Jenis Exchage rate:
*) Fixed exchange rate: Tingkat nilai tukar yang bervariasi dan ditetapkan oleh pemerintah
*)  Floating exchange rate: Tingkat nilai tukar yang bervariasi dengan kondisi pasar
4. Halangan bisnis Internasional

§  Cultural : konsep dan nilai  umum suatu negara dan unsur yang tampak seperti makanan, pakaian dan bangunan
§  Misal McDonald’s membuka restoran di Roma (Budaya masyarakat roma keberatan dengan menggoreng hamburger)
§  Kepercayaan orang Jepang untuk membayar secara tunai terhadap produk yang dibeli
§  Social: keluarga, pendidikan, agama dan kebiasaan
§  Misal di China perusahaan tidak dapat mengklaim menjadi nomor 1 di
§  Iklan, karena sistem moral yang mereka pegang bahwa stiap orang
§  sama
§  Masyarakat di beberapa negara melarang untuk impor produk
§  (makanan & pakaian) yang dilarang menurut keyakinan mereka
§  Political :stabilitas politik suatu negara mempengaruhi perdagangan
§  Tariffs & Trade restriction:
*) Import tariffs
*) Quotas & embargoes
*) Exchange control: batasan jumlah curency tertentu untuk
     diperdagangkan
5. Peraturan bisnis  Internasional
Peraturan perundang undangan
  • Undang-undang mempengaruhi perdagangan internasional.
*) Webb-Pomerene Export Trade Act bertujuan untuk membebaskan US firm dari antitrust jika mereka bersama dama mengembangkan perdagangan LN
*) Foreign Corrupt Prcatice Act bertujuan melarang perusahaan USA untuk menyuap foreign official untuk memperoleh penjualan ilegal
*)  Export Trading Companoes Act bertujuan untuk mendukung formasi perusahaan dagang yang melakukan ekpor dengan mengurangi halangan antitrust dan memperkenankan bank untuk berpartisipasi dalam formasi tersebut
Organisai Internasional.
*) GATT: Organisasi internasional yg dibentuk untuk mengurangi halangan perdagangan internasional
*)   Economic Communities: Suatu organisasi yan memfasilitasi perpindahan produk diantara anggota (negara) melalui penyusunan kebijakan ekonomi bersama. Mis, European Community (EC), Latin American Free Trade Area (LAFTA), European Free Trade Area (EFTA), AFTA, OPEC
*) IMF dan WB: International monetary fund merupakan org. finansial internasional yg meminjamkan uang kepada negara untuk melakukan perdagangan internasional. World Bank merupakan organisasi internasional yang meminjamkan uang kepada negara sedang berkembang dan belum berkembang
6. Pendekatan bisnis Internasional
§  Exporting: Menjual produk domestik ke LN
§  Licensing: Persetuuan dimana suatu perusahaan memperkenankan perusahaan lain untuk menjual produk dan menggunakan merek dagangnya untuk memperoleh komisi atau royalti
§  Joint Venture: Jenis perusahaan persekutuan khusus antara dua perusahaan atau lebih untuk menjalankan usaha (mengambil keputusan, resiko investasi dan keuntungan secara  bersama) dalam suatu periode tertentu
§  Trading Company: suatu perush membeli produk dari suatu negara dan kemudian menjualnya dinegara lain tanpa terlibat dalam produksi
§  Countertrading: Persetujuan barter oleh dua negara atau lebih
§  Direct ownership: Pembelian satu atau lebih operasi usaha di LN
§  Multinasional Corporation: total komitmen terhadap bisnis internasional dg memiliki yakni perusahaan yang beroperasi secara global dengan memiliki aset operasi atau subsidiari di LN
§   
7. Adaptasi terhadap Pasar LN
§  Product: Penyesuaian produk terhadap kondisi pasar /masyarakat disetiap negara. Mis GE Corp. harus menyesuaikan refregerators untuk pasar Jepang.
§  Price: harga produk LN dan domestik berbeda sebagai akibat dari pajak, tarif, dan transportasi
§  Distribusi: Penyediaan produk dipasar LN
§  Promotion: Pemberian informasi kepada konsumen di setiap negara dapat dilakukan dengan satu jenis promosi atau berbeda sesuai dg kondisi pasar

dampak positif dan negatif bisnis internasional dalam kehidupan sehari-hari adalah :
1.     Dampak Positif
a.       Perkembangan Penduduk
Dengan adanya bisnis internasional, maka daya saing pun bertambah sehingga dapat menimbulkan persaingan yang kompetitif diantara negara-negara. Untuk itu, UKM  harus melakukan perubahan dari segi apapun, baik itu dari segi produk, pemasaran hingga teknologi dengan cara seperti ini membuat UKM dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri yang kompetitif.
b.      Sebagai Tantangan Meningkatkan Kualitas Produk
Dengan adanya bisnis internasional ini bagi kalangan dunia usaha, khususnya untuk mereka yang memiliki usaha dengan kualitas dan manajemen yang baik, perdagangan internasional dapat dijadikan tantangan bagi pelaku dunia usaha yaitu bagaimana cara mereka bisa bersaing secara sehat dengan produk-produk dari luar negeri. Sehingga pelaku usaha akan semakin menjadikan pasar perdagangan internasional ini menjadi semangat dan modal untuk memotivasi mereka untuk selalu meningkatkan kualitas dan harga produk mereka sehingga bisa terjangkau oleh konsumen.  
c.       Peluang Menarik Investasi
Dengan adanya bisnis internasional suatu negara dapat menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hasil dari investasi tersebut dapat diputar lagi untuk kegiatan 
mengekspor barang-barang hasil UKM ke negara-negara yang tidak menjadi peserta perdagangan internasional.
a.       Meningkatkan Volume Perdagangan
Hal ini di motivasi dengan adanya persaingan ketat antar produsen. Sehingga produsen maupun importir dapat meningkatkan perdagangan yang tidak terlepas dari kualitas barang yang diproduksi oleh sektor-sektor  UKM.
2.      Dampak Negatif
a.    Menghancurkan sektor-sektor Industri
Serbuan produk asing dapat mengakibatkan kehancuran sektor-sektor ekonomi yang diserbu. Padahal sebelum tahun 2009 Indonesia telah mengalami  proses deindustrialisasi (penurunan industri) yang dipicu oleh penutupan sentra-sentra usaha strategis UKM.
b.  Menghambat Daya Saing Produk
      Mudah masuknya produk-produk asing  yang harganya relatif murah, akan mematikan UKM. Hal itu dapat menghambat daya saing produk-produk UKM karena masyarakat Indonesia memiliki tingkat perekonomian yang rendah.
c.       Produk Luar Membanjiri Pasar Indonesia
Produk luar negeri bukan hanya barang-barang modal melainkan juga barang-barang konsumsi yang harganya super murah. Masyarakat Indonesia lebih cenderung menyukai barang yang harganya murah walaupun masyarakat mengetahui barang tersebut 
  
bukan produk Indonesia. Bukan berarti mereka tidak mendukung produk dalam negeri, melainkan tuntutan ekonomi yang menuntut mereka membeli produk asing yang lebih murah.
a.       Beralihnya Posisi Produsen Menjadi Pedagang (Importir)
Pasar dalam negeri yang diserbu produk asing yang memiliki kualitas dan harga yang sangat bersaing akan mendorong pengusaha dalam negeri berpindah usaha dari produsen di sektor UKM menjadi pedagang atau importir saja. 

Beberapa dampak perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia antara lain sebagai berikut :
A.    Dampak bisnis Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Indonesia perlu melihat keadaan ekonomi dalam negeri yang masih banyak perlu dibenahi. Dalam perekonomian nasional, sering ditemui adanya sektor atau unit usaha yang masih mengandalkan fasilitas atau perlindungan dari pemerintah untuk dapat berkembang dan bertahan dalam bidang usahanya. Hal ini kemudian diperburuk dengan meluasnya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang memunculkan pelaku-pelaku ekonomi dan menciptakan struktur ekonomi yang berdaya saing rendah. Unit-unit usaha yang semacam ini sebaiknya tidak dipertahankan karena akan terdesak oleh unit-unit asing yang masuk ke Indonesia. Usaha-usaha milik anak bangsa akan kalah bersaing dan menjadi pengusaha-pengusaha yang terlempar dari pasar.
Beberapa dampak perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia antara lain sebagai berikut :

bukan produk Indonesia. Bukan berarti mereka tidak mendukung produk dalam negeri, melainkan tuntutan ekonomi yang menuntut mereka membeli produk asing yang lebih murah.
a.       Beralihnya Posisi Produsen Menjadi Pedagang (Importir)
Pasar dalam negeri yang diserbu produk asing yang memiliki kualitas dan harga yang sangat bersaing akan mendorong pengusaha dalam negeri berpindah usaha dari produsen di sektor UKM menjadi pedagang atau importir saja. 

a.       Memungkinkan Terjadinya Spesialisasi
Perdagangan internasional mendorong negara-negara melakukan spesialisasi produksi sehingga Indonesia harus memilih kegiatan produksi sesuai dengan kekhasan sumber daya yang dimiliki agar dapat menjadi faktor produksi yang unggul dan menghasilkan produk berkualitas dengan harga yang murah.
b.      Efisiensi dalam Kegiatan Produksi
Efisiensi dalam kegiatan  produksi mengolah sumber daya untuk menghasilkan suatu barang yang lebih murah dari  negara lain. Biaya produksi yang  lebih murah akan menghasilkan produk dengan harga yang bersaing di pasar internasional. Efisiensi dalam kegiatan produksi dibagi menjadi dua, yaitu :
1)      Efisiensi Ekonomi
Efisiensi ekonomi merupakan kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa melalui pengolahan beberapa faktor produksi dengan biaya produksi minimum. Efisiensi ekonomi lebih ditekankan pada segi ekonomi.
2)      Efisiensi Teknologi
Efisiensi teknologi merupakan kegiatan produksi yang menghasilkan barang dan jasa karena kemampuan mengolah kombinasi beragam faktor produksi. Efisiensi teknologi lebih ditekankan pada segi kombinasi terbaik berbagai faktor produksi.
  
a.   Tantangan Menghasilkan Produk Berkualitas
 Tersebarnya produk buatan luar negeri di pasar Indonesia sukar dibendung. Keadaan itu menjadi tantangan Indonesia untuk juga dapat menghasilkan produk yang mutunya lebih baik. Adapun langkah-langkah alternatif untuk menghasikan produk-produk yang bermutu antara lain:
1)   Melakukan penelitian secara kontinyu terhadap produk yang beredar pada kebutuhan pasar dunia.
2)      Mengembangkan teknologi secara efisien dan efektif. Artinya, dengan biaya yang telah diperhitungkan, diterapkan teknologi yang benar-benar diarahkan dengan pengembangan produk yang semakin berkualitas.
3)  Memasarkan produk Indonesia dalam berbagai moment, seperti pameran Internasional. Sebagai upaya perkenalan dan informasi keunggulan produk Indonesia.
4)  Menghadirkan citra Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi persaingan sehat dan profesionalitas.
d.      Peluang Meningkatkan Ekspor
Kemampuan secara tepat menetukan keunggulan komparatif secara keseriusan menghasilkan produk berkualitas internasional yang membawa peningkatan jumlah ekspor. Barang ekspor dari Indonesia pada umumnya dibedakan menjadi dua yaitu:

1)      Ekspor migas yaitu ekspor barang yang berupa minyak bumi dan gas alam.
2)      Ekspor non migas meliputi komoditas primer dan bukan primer. Komoditas primer merupakan hasil pertanian dan pertambangan. Sedangkan komoditas bukan primer merupakan hasil industri.
f.       Alih Teknologi dari Negara-negara Maju
Perdagangan internasional mendorong kemajuan ilmu pengetahuan  dan teknologi dalam negeri, terutama dalam bidang industri, dengan munculnya teknologi baru yang lebih modern dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat. Indonesia sebagai negara produsen dengan komoditas pertanian yang besar, Indonesia dapat membeli teknologi-teknologi tinggi sesuai komoditas yang ada.
g.      Meningkatkan Pendapatan Penduduk
Dengan adanya perdagangan internasional Indonesia dapat meningkatkan pendapatan penduduknya dengan cara melakukan ekspor ke negara-negara maju.
h.      Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan alat produksinya dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut ke luar negeri yang akan menambah devisa negara.
f.       Memperluas Lapangan Pekerjaan
Dengan adanya perdagangan internasional dapat memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan masyarakat untuk bekerja. Karena, dengan semakin bertambahnya produksi dalam negeri yang di ekspor, maka akan semakin banyak juga tenaga kerja yang di butuhkan  yang kemudian akan membuka lapangan pekerjaan baru.

2.   Dampak Negatif

a.   Apabila negara tidak memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan bersaing negara akan menjadi sasaran penjualan dan kebanjiran barang dan jasa dari negara lain. Sehingga impor meningkat dan akan mengurangi cadangan devisa negara.
b.   Masuknya produk barang dan jasa secara bebas di dalam negeri akan mengancam kelangsungan industri dalam negeri untuk mengurangi produktifitasnya  sehingga kesempatan kerja berkurang. Pendapatan nasional akan menurun dan perekonomian nasional akan menurun.
c.   Masuknya pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan kepribadian bangsa akan mengancam generasi muda dan moral bangsa Indonesia.
d.  Tingginya semangat untuk mencapai efisiensi dan profit motif cendrung menurun atau hilangnya solidaritas sosial dan nasionalisme.

a.   Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang di jual murah dalam negeri, yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
b.  Apabila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian Indonesia akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
c.  Tidak terjaminnya halal bagi makanan dan minuman yang diimpor. Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Namun dari makanan dan minuman yang diimpor tidak terjamin kehalalannya.
Untuk mengantisipasi adanya dampak negatif perdagangan internasional, maka perekonomian Indonesia setidaknya harus diupayakan, yaitu:
1)   Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia melalui perbaikan sistem pendidikan nasional.
2)  Meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber-sumber ekonomi.
3)      Meningkatkan IPTEK baik di bidang produksi, informasi, komunikasi, dan transportasi.
4)      Ikut secara aktif dalam forum-forum kerja sama ekonomi dan memanfaatkannya bagi kepentingan kemajuan bangsa.
5)      Melakukan penyempurnaan lebih lanjut dalam rangka deregulasi dan debirokrasi di segala bidang secara efektif dan efisien.
 Dampak Positif
a.       Perkembangan Penduduk
Dengan adanya perdagangan internasional, maka daya saing pun bertambah sehingga dapat menimbulkan persaingan yang kompetitif diantara negara-negara. Untuk itu, UKM  harus melakukan perubahan dari segi apapun, baik itu dari segi produk, pemasaran hingga teknologi dengan cara seperti ini membuat UKM dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri yang kompetitif.
b.      Sebagai Tantangan Meningkatkan Kualitas Produk
Dengan adanya perdagangan internasional ini bagi kalangan dunia usaha, khususnya untuk mereka yang memiliki usaha dengan kualitas dan manajemen yang baik, perdagangan internasional dapat dijadikan tantangan bagi pelaku dunia usaha yaitu bagaimana cara mereka bisa bersaing secara sehat dengan produk-produk dari luar negeri. Sehingga pelaku usaha akan semakin menjadikan pasar perdagangan internasional ini menjadi semangat dan modal untuk memotivasi mereka untuk selalu meningkatkan kualitas dan harga produk mereka sehingga bisa terjangkau oleh konsumen.  
c.       Peluang Menarik Investasi
Dengan adanya perdagangan internasional suatu negara dapat menarik investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Hasil dari investasi tersebut dapat diputar lagi untuk kegiatan 
mengekspor barang-barang hasil UKM ke negara-negara yang tidak menjadi peserta perdagangan internasional.
a.       Meningkatkan Volume Perdagangan
Hal ini di motivasi dengan adanya persaingan ketat antar produsen. Sehingga produsen maupun importir dapat meningkatkan perdagangan yang tidak terlepas dari kualitas barang yang diproduksi oleh sektor-sektor  UKM.
2.      Dampak Negatif
a.       Menghancurkan sektor-sektor Industri
Serbuan produk asing dapat mengakibatkan kehancuran sektor-sektor ekonomi yang diserbu. Padahal sebelum tahun 2009 Indonesia telah mengalami  proses deindustrialisasi (penurunan industri) yang dipicu oleh penutupan sentra-sentra usaha strategis UKM.
b.      Menghambat Daya Saing Produk
Mudah masuknya produk-produk asing  yang harganya relatif murah, akan mematikan UKM. Hal itu dapat menghambat daya saing produk-produk UKM karena masyarakat Indonesia memiliki tingkat perekonomian yang rendah.
c.   Produk Luar Membanjiri Pasar Indonesia

Mengapa bisnis internasional memiliki resiko yang
lebih tinggi
daripada bisnis di dalam negri

Sama seperti ada alasan untuk masuk ke pasar global dan manfaat dari pasar global ada juga risiko yang terlibat dalam menemukan perusahaan di negara-negara tertentu. Setiap negara mungkin memiliki potensinya tetapi juga memiliki kesengsaraan nya yang berkaitan dengan melakukan bisnis dengan perusahaan-perusahaan besar. Beberapa negara-negara nakal mungkin memiliki semua mineral alami tetapi risiko yang terlibat dalam melakukan bisnis di negara-negara melebihi manfaat. Beberapa risiko dalam bisnis internasional adalah
Risiko Strategis 
Risiko Operasional
 
Risiko Politik
 
Risiko Negara
 
Risiko Teknologi
 
Risiko Lingkungan
 
Risiko Ekonomi
 
Risiko Keuangan
 
Terorisme Risiko
Risiko Strategis Kemampuan perusahaan untuk membuat keputusan strategis untuk merespon kekuatan yang merupakan sumber resiko. Kekuatan ini juga berdampak pada daya saing perusahaan. Porter mendefinisikan mereka sebagai ancaman pendatang baru dalam industri ancaman barang pengganti dan jasa intensitas persaingan dalam industri daya tawar pemasok dan kekuatan tawar konsumen.
Risiko Operasional Hal ini disebabkan oleh aset dan modal keuangan yang membantu dalam hari-hari operasi bisnis. Rincian dari mesin pasokan dan permintaan sumber daya dan produk kekurangan barang dan jasa kurangnya logistik yang sempurna dan persediaan akan mengakibatkan inefisiensi produksi. Dengan mengontrol biaya limbah yang tidak perlu akan berkurang dan perbaikan proses dapat meningkatkan lead-time mengurangi varians dan berkontribusi terhadap efisiensi dalam globalisasi.
Risiko Politik Tindakan politik dan ketidakstabilan dapat membuat sulit bagi perusahaan untuk beroperasi secara efisien di negara-negara akibat publikasi negatif dan dampak yang diciptakan oleh individu dalam pemerintahan atas. Sebuah perusahaan tidak dapat secara efektif beroperasi pada kapasitas penuh untuk memaksimalkan keuntungan dalam turbulensi politik seperti sebuah negara yang tidak stabil itu. Sebuah pemerintahan baru dan bermusuhan dapat menggantikan yang ramah dan karenanya mengambil alih aset asing.
Risiko Negara Budaya atau ketidakstabilan suatu negara dapat menciptakan risiko yang mungkin membuat sulit bagi perusahaan multinasional untuk beroperasi dengan aman efektif dan efisien. Beberapa risiko negara berasal dari kebijakan pemerintah kondisi ekonomi faktor keamanan dan kondisi politik. Memecahkan salah satu masalah tanpa semua masalah agregat bersama-sama tidak akan cukup dalam mengurangi risiko negara.
Teknologi Risiko Kurangnya keamanan transaksi elektronik biaya pengembangan teknologi baru dan fakta bahwa teknologi baru mungkin gagal dan ketika semua ini digabungkan dengan teknologi yang ada sudah ketinggalan zaman hasilnya mungkin menciptakan efek berbahaya dalam melakukan bisnis di arena internasional.
Risiko Lingkungan Air air dan pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi kesehatan warga dan menimbulkan kemarahan publik dari warga. Masalah-masalah ini juga dapat menyebabkan merusak reputasi perusahaan yang melakukan bisnis di daerah itu.
Risiko Ekonomi Ini berasal dari ketidakmampuan negara untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Perubahan kebijakan fiskal atau moneter asing-investasi atau / dan domestik. Pengaruh nilai tukar dan suku bunga membuat sulit untuk melakukan bisnis internasional.
Risiko Keuangan Daerah ini dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang pemerintah fleksibilitas dalam memungkinkan perusahaan untuk memulangkan keuntungan atau dana luar negeri. Devaluasi dan inflasi juga akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk beroperasi pada kapasitas yang efisien dan masih akan stabil. Sebagian besar negara membuat sulit bagi perusahaan asing untuk memulangkan dana sehingga memaksa perusahaan-perusahaan untuk menginvestasikan dana tersebut pada tingkat yang kurang optimal. Kadang-kadang aset perusahaan disita dan yang berkontribusi terhadap kerugian finansial.
Terorisme Risiko Ini adalah serangan yang mungkin berasal dari kurangnya harapan kepercayaan perbedaan budaya dan filsafat agama dan / atau hanya benci perusahaan oleh warga negara tuan rumah. Hal ini menyebabkan sikap bermusuhan potensial sabotase perusahaan asing dan / atau penculikan pengusaha dan karyawan. Situasi frustasi tersebut membuat sulit untuk beroperasi di negara-negara.
Meskipun keuntungan dalam bisnis internasional melebihi risiko perusahaan harus mengambil penilaian risiko dari masing-masing negara dan juga termasuk kekayaan intelektual birokrasi dan korupsi pembatasan sumber daya manusia dan pembatasan kepemilikan dalam analisis untuk mempertimbangkan semua risiko yang terlibat sebelum bertualang ke salah satu negara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar